Berita Terbaru

Berita Terbaru

slide arek situbondo

Mesin Pencari

Selasa, 01 April 2008

TAMAN NASIONAL BALURAN


TAMAN NASIONAL BALURAN




PENDAHULUAN
Taman Nasional Baluran merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Hutan dan Pelestarian Alam Departemen Kehutanan.Ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomer: 279/Kpts-VI/1997 tanggal 25 Mei 1997 dan berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam Nomor: 51/Kpts/DJ-VI/1987 tanggal 12 Desember 1997, wilayah kerjanya meliputi kawasan Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Alas Purwo dan Cagar Alam/Taman Wisata Kawah Ijen.

SEJARAH TAMAN NASIONAL BALURAN
Upaya penunjukan kawasan Baluran menjadi Suaka Margasatwa telah dirintis oleh Kebun Raya Bogor sejak tahun 1928, rintisan tersebut didasarkan kepada usulan AH. LOEDEBOER yang menguasai daerah tersebut yang sebelumnya daerah ini sebagai lokasi perburuan.Tahun 1937 kawasan Baluran ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa dengan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda Nomor: 9 tahun 1937 (Lembaran Negara No. 544 tahun 1937)Tujuan dijadikannya kawasan Baluran sebagai Suaka Margasatwa pada waktu itu adalah untuk melindungi berbagai jenis satwa langka dari kepunahan.Pada tahun 1980 bertepatan dengan hari Pengumuman Strategi Pelestarian Dunia, Suaka Margasatwa Baluran dideklarasikan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia sebagai Taman Nasional.

GAMBARAN UMUM
Taman Nasional Baluran dengan luas 25.000 Ha wilayah daratan dan 3.750 Ha wilayah perairan terletak di antara 114° 18' - 114° 27' Bujur Timur dan 7° 45' - 7° 57' Lintang Selatan. Daerah ini terletak di ujung Timur pulau Jawa. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Madura, sebelah Timur berbatasan dengan Selat Bali, sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Bajulmati dan sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Kelokoran.Iklimnya bertipe Monsoon yang dipengaruhi oleh angin Timur yang kering. Curah hujan berkisar antara 900 - 1600 mm/tahun, dengan bulan kering per tahun rata-rata 9 bulan. Antara bulan Agustus s/d Desember bertiup angin cukup kencang dari arah Selatan.Pada bagian tengah dari kawasan ini terdapat Gunung Baluran yang sudah tidak aktif lagi. Tinggi dinding kawahnya bervariasi antara 900 - 1.247 m, dan membatasi kaldera yang cukup luas.Kawasan perairan memiliki keanekaragaman hayati dan ekosistem perairan yang perlu dilestarikan guna mendukung strategi konservasi yaitu: - Perlindungan sistem penyangga kehidupan.- Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.- Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.Daerah perairan Taman Nasional Baluran sangat berpotensi guna dkembangkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

FLORA DAN FAUNA
Taman Nasional Baluran merupakan satu-satunya kawasan di Pulau Jawa yang memiliki padang savana alamiah. Luasnya ± 10.000 Ha atau sekitar 40% dari luas kawasan.Kawasan Baluran mempunyai ekosistem yang lengkap yaitu Hutan Mangrove, Hutan Pantai, Hutan Payau/Rawa, Hutan Savana dan Hutan Musim (dataran tinggi dan dataran rendah) Tumbuhan khas Baluran adalah pohon Widoro bekol (Zizyphus rotundifolia), tumbuhan lainnya dalam Asam (Tamarindus indica), Gadung (Dioscorea hispida), Pilang (Acacia leucophloea), Kemiri (Sterculia foetida), Gebang (Corypha utan), Talok (Grewia sp), Walikukun (Schoutenia ovata), Mimbo (Azadirachta indica), Kesambi (Schleicera oleosa), Lontar (Borassus sp) dan lain-lain.Di kawasan ini terdapat sekitar 155 jenis burung yang sudah langka antara lain Walet ekor jarum (Hirundapus caudacutus), mamalia besar yang merupakan satwa langka adalah Banteng (Bos javanicus) dan Ajag (Cuon alpinus), satwa lainnya yang terdapat di Baluran adalah Babi hutan (Sus sp), Kijang (Muntiacus muntjak), Rusa (Cervus timorensis), Macantutul/Kumbang (Felis pardus), Kerbau liar (Bubalus bubalis), Lutung (Presbytis cristata), Kera abu-abu (Macaca fascicularis), Burung Merak (Pavomuticus), Ayam hutan (Gallus sp), dan lain-lain.Selain terumbu karang dan ikan hias, daerah ini juga memiliki berbagai jenis Mollusca, Crustaceae, Echinodermata serta biota laut lainnya, sehingga kawasan ini mempunyai daya tarik sendiri.


Sumber :
TIKMD (Teknologi Informasi Masyarakat Desa)
TELECENTER PASIR PUTIH
Jalan Raya Pasir Putih
Kecamatan Bungatan

Telp. 0338-391024



Print